MAKALAH RISET OPERASI
OPTIMASI PEMBIAYAAN PADA PEMBANGUNAN
APARTMENT
GREENBAY
Disusun Oleh :
Desi Sri Rizkiany ( 11316839 )
Kelas 2TA06
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS
GUNADARMA
1.
Latar
Belakang Masalah
Suatu
pelaksanaan pembangunan apartment merupakan salah satu metode untuk mengatasi
permasalahan keterbatasan di wilayah Jakarta. Dalam pelaksanaan pembangunan
apartment terdapat beberapa hal utama yang perlu diperhatikan. Salah satunya,
dengan lahan yang terbatas harus membangun beberapa gedung apartment dengan
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Kerugian
yang diperoleh dalam suatu proyek pembangunan biasanya terjadi dikarenakan
faktor tertentu, seperti waktu yang terus-menerus diundur. Dalam mengoptimalkan
keuntungan yang maksimal dapat dilakukan dengan cara metode simpleks.
2.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari makalah ini adalah untuk mengetahui
berapa biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan Apartment GreenBay di dalam 1
gedung atau tower dengan 2 tipe yang berbeda.
3.
Batasan
Masalah
Batasan
masalah dalam makalah ini meliputi :
1.
Mengoptimalkan biaya pada 2 tipe
yang berbeda pada gedung seluas 1.320 m2.
2.
Terbatasnya lahan dengan
ketinggian gedung sebanyak 29 lantai. Namun pembangunan dilakukan mulai dari
lantai 2.
3.
Unit yang tersedia dalam 1 lantai
yaitu 50 unit.
4.
Landasan
Teori
Metode program
linier tidak dapat menyelesaikan persoalan yang memiliki variabel keputusan
yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan
metode simpleks. Metode simpleks merupakan teknik penyelesaian yang digunakan
sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks digunakan untuk
mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan banyak constraint
(pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan penemuan besar
dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.
Penentuan solusi
optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss
Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu
persatu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal
dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi.
5.
Metode
Penelitian
Berikut Istilah -
istilah dalam metode simpleks:
a.
Iterasi:
tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai
table sebelumnya.
b.
Variable
non basis: variable yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi.
Dalam terminology umum, jumlah variable non basis selalu sama dengan derajat
bebas dalam system persamaan.
c.
Varabel
basis: variable yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi
awal, variable basis merupakan variable slack atau variable buatan . Secara
umum,jumlah variable batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas ( tanpa
fungsi non negative)
d.
Solusi
atau nilai kanan: sumber daya pembatas yang masih tersedia . Pada solusi awal,
nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada,
karena aktivitas belum dilaksanakan.
e.
Variable
slack: variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi
persamaan. Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi
awal variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
f.
Variabel
buatan: : variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk
>= atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Variabel ini harus
bernilai nol pada solusi optimal, karena
kenyaannya variabel ini tidak ada. Variabel ini hanya ada diats kertas.
g.
Kolom
pivot: kolom yang memuat variable masuk. Koefisien pada kolom ini akan menjadi
pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot( baris kerja).
h.
Baris
pivot: salah satu baris diantara variabel basis yang memuat variabel keluar.
i.
Elemen
pivot: elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen
pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
j.
Variable
masuk : variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya. Variabel masuk dipilihsatu diantara variabel non basis pada setiap
iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
k.
Variabel
keluar: variabel yang keluar dari basis
pada iterasi berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk. Variabel keluar
dipilih satu diantara variabel basis pada setiap iterasi dan bernilai 0.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat bentuk baku, yaitu:
a.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
dengan menambahkan satu slack.
b.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
dengan mengurangi satu variabel surplus.
c.
Fungsi
kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu variabel buatan.
6.
Penelitian
/ Analisis
30X + 18Y + S1 =
1320 è S1 = 1320 – 30X –
18Y
X
+Y + S2 = 50 è S2 = 50 – X – Y
Langkah-langka penyelesaian:
Langkah 1 :
Buat model matematis
Faktor tujuan è 50.000.000X +
35.000.000Y + 0S1 + 0S2
Faktor kendala è 1. 30X + 18Y + S1 + 0S2
= 1320
2. X + Y + 0S1 + S2
= 50
Integer X1, X2 ≥ 0
Langkah 2
: Membuat tabel simpleks
BV
|
CV
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
S1
|
1320
|
30
|
18
|
1
|
0
|
|
S2
|
50
|
1
|
1
|
0
|
1
|
|
Z
|
0
|
-50
|
-35
|
0
|
0
|
Tabel 1: Tabel Simpleks
Langkah 3
: Menetukan baris dan kolom kunci sebagai dasar iterasi
·
Kolom kunci ditentukan oleh nilai negatif terbesar
·
Baris kunci
ditentukan oleh nilai rasio terkecil
·
Elemen pivot adalah pertemuan antara baris dan kolom kunci
·
Rasio
merupakan hasil dari perbandingan CV dengan kolom kunci diluar Z.
BV
|
CV
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
S1
|
1320
|
30
|
18
|
1
|
0
|
44
|
S2
|
50
|
1
|
1
|
0
|
1
|
50
|
Z
|
0
|
-50
|
-35
|
0
|
0
|
0
|
Tabel 2: Tabel Dasar Iterasi
Langkah 4
: Iterasi
·
Iterasi ke-1
Ket. Variabel
yang masuk sebagai variabel basic adalah X1 dan variabel keluar
adalah S2
BV
|
CV
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
X
|
44
|
1
|
0,6
|
0,3
|
0
|
73,3
|
S1
|
6
|
0
|
0,4
|
-0,03
|
1
|
15
|
Z
|
2200
|
0
|
-5
|
15
|
50
|
440
|
Tabel 3: Iterasi ke-1
#Perhitungan elemen baris X1 (persamaan
pivot baru) adalah perbandingan persamaan pivot lama (elemen baris S2
pada tabel 2) dengan elemen pivot.
#Perhitungan elemen S1 dan Z (persamaan
baru) adalah persamaan lama (elemen S1 atau Z pada tabel 2) dikurang dengan hasil kali dari
kolom kunci tabel 2 dengan persamaan
pivot baru. Contoh: 50 – (1 x 44) =
6
Catatan: jika elemen Z masih mengandung nilai negatif maka
harus dilakukan iterasi kembali sampai tidak ada nilai negatif pada elemen Z.
·
Iterasi ke-2
BV
|
CV
|
X
|
Y
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
X
|
44
|
1
|
0,6
|
0,3
|
0
|
73,3
|
S2
|
6
|
0
|
0,4
|
-0,03
|
1
|
15
|
Z
|
2200
|
0
|
-5
|
15
|
50
|
440
|
Tabel 3: Iterasi ke-1
BV
|
CV
|
X1
|
X2
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
X
|
35
|
1
|
0,6
|
0,075
|
-1,5
|
|
Y
|
15
|
0
|
1
|
-0,075
|
2,5
|
|
Z
|
2275
|
0
|
0
|
14,6
|
62,5
|
Tabel 4: Iterasi ke-2
7.
KESIMPULAN
Untuk memperoleh
keuntungan yang optimal, unit apartment yang harus dibangun tipe 30m2 sebanyak 35unit dan
tipe 18m2 adalah 15unit dengan mendapat keuntungan sebesar
22.750.000.000.